Analisis Usaha Budidaya Tanaman Porang
Analisis Usaha Budidaya Tanaman Porang
Hohoho, bertemu kembali, sesi kali ini akan membahas mengenai porang berguna untuk Analisis Usaha Budidaya Tanaman Porang simak selengkapnya lebih dalam tentang Analisis Usaha Budidaya Tanaman Porang.
Oleh: Gugie Nugraha – Penyuluh Kehutanan BDLHK Kadipaten
E-mail:
Analisis Usaha Budidaya Tanaman Porang (Amorphophallus onchophyllus) Di Majalengka
Tanaman yang satu ini sekarang telah menjadi tanaman yang banyak dicari oleh industri makanan khususnya yang bergerak di bidang industri hidrocolloid, dulu tanaman ini dianggap sebgai tanaman yang tidak ada gunanya, tumbuh di kebun bahkan di Jawa khususnya Jawa Tengah tanaman ini disebut sebagai tanaman makanan ular. Saat ini ceritanya lain, porang banyak dicari dan dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Hasil olahan Porang (iles-iles) adalah tepung konjac yang sangat berguna untuk beberapa industri di antranya industri pembuatan jelly, kulit kapsul, perekat dalam pembuatan kertas dan lain-lain.
Gambar 1. Tanamn Porang
Gambar 2. Kondisi Lingkungan Tanaman Porang
Berikut berdasarkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Porang Indonesia,
PERTUMBUHAN DAN MASA PANEN TANAMAN PORANG:
Þ Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umur tanaman mencapai 3 tahun. Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.
Þ Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5 – 6 bulan tiap tahunnya (pada musim penghujan). Di luar masa itu, tanaman mengalami masa istirahat /dorman dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati.
Þ Waktu panen tanaman porang dilakukan pada bulan April – Juli (masa dorma).
Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 2 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya.
Kabupaten Majalengka sendiri dapat dipasok bibitnya dari Kabupaten Cirebon yang telah lebih dahulu melakukan budidaya porang. Adapun rincian analisis biayanya adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Umbi Porang
Analisis Biaya Tiga Tahun Pertama Per Hektar:
- Kegiatan persiapan lahan secara borongan Rp 1.500.000/Ha
- Pembelian 10.000 bibit porang untuk jarak tanaman 1 x 1 m dengan harga RP 300/bibit ~> Total Rp 3.000.000; Ongkos kirim Rp 50.000/rit
- Penanaman secara boronngan dibutuhkan Rp 700.000/Ha
- Biaya perawatan & pemupukan tahun pertama Rp 400.000
- Biaya perawatan & pemupukan tahun kedua Rp 400.000
- Biaya perawatan & pemupukan tahun ketiga Rp 400.000
No | Kegiatan | Satuan Biaya | Biaya per Satuan | Jumlah Biaya |
1 | Persiapan lahan | Borongan (15 HOK) | 100.000 | 1.500.000 |
2 | Bibit porang (Jarak tanam 1 x 1 m) | 10.000 | 300 | 3000.000 |
3 | Ongkos kirim | 1 rit | 50.000 | 50.000 |
4 | Penanaman 10.000 bibit | Borongan (7 HOK) | 700.000 | 700.000 |
5 | Perawatan dan Pemupukan (Tahun I) | Borongan | 400.000 | 400.000 |
6 | Perawatan dan Pemupukan (Tahun II) | Borongan | 400.000 | 400.000 |
7 | Perawatan dan Pemupukan (Tahun I) | Borongan | 400.000 | 400.000 |
Total | 6.450.000 |
Tabel 1. Analisis Biaya Tanan porang tahun pertama
Untuk pembudidayaannya tentu di setiap tempat memiliki nilai biaya yang agak berbeda. Faktor yang mempengaruhi perbedaan ini adalah karena jarak pabrik pengolahan dengan lokasi penanaman yang berbeda-beda, karena jarak pembelian bibit porang yang berbeda-beda pula.
Pendapatan yang diperoleh setelah tiga tahun:
- Minimal bobot porang: 2 kg/batang
- Total bobot panen porang:
10.000 batang x 3 kg x 70%
= 25.000 kg x 70% = 21.000 kg
- Harga porang Rp 2.500/kg (Franco Pembeli)
- Total pendapatan kotor di akhir tahun ketiga (panen pertama):
Rp 2.500 x 21.000 kg = Rp 52.500.000
- Pendapatan bersih panen pertama:
Rp 52.500.000 — Rp 6.450.000 = Rp 46.050.000
- Penerimaan tiap tahun di tahun keempat dan seterusnya:
Rp 52.500.000 — Rp 400.000 = Rp 52.100.000
Gambar 4. Pengeringan Chip Porang
Ada 5 industri yang mengolah porang menjadi chip atau keripik porang dan tepung porang. Diantaranya CV. Agro Alam Raya, PT ALGALINDO, PT AMBIKO dll. Kebutuhan ke- 5 industri porang tersebut diperkirakan sekitar 4.400 ton chip/tahun. ( 2009)
Selain industri tersebut juga ada industri BUMN, yaitu Pabrik Penepungan Porang di Pare-Kediri (di bawah Kesatuan Bisnis Mandiri Agroforestry milik Perum Perhutani Unit II Jawa Timur) dengan kapasitas 15 ton umbi porang per hari.
Gambar 5. Pabrik Penepungan Porang Perum Perhutani Unit II Jawa Timur
Daftar Pustaka:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Porang Indonesia. 2013. Modul Diseminasi—Budidaya dan Pengembangan Porang sebagai Salah Satu Potensi Bahan Baku Lokal.Malang: Universitas Brawijaya
Begitulah penjelasan tentang Analisis Usaha Budidaya Tanaman Porang semoga info ini menambah wawasan terima kasih
untuk info mesin pembersihpencuci|pengolah} buah porang bisa menghubungi kami.
Artikel ini diposting pada tag
https://gugienugraha.wordpress.com/2016/10/24/analisis-usaha-budidaya-tanaman-porang/
No comments