Harga Mesin Pengering Kopra Putih
Harga Mesin Pengering Kopra Putih
harga mesin pengering kopra, jual tungku pengering kopra putih, cara membuat oven kopra putih sederhana, cara buat oven kopra putih, harga oven pengering kelapa, mesin oven kopra listrik, cara membuat kopra putih dengan belerang, harga mesin pengolah kopra.
Fungsi dari alat pengering ini adalah mempercepat pengeringan daging kelapa yang akan diambil minyak kelapanya.
gambar mesin pengering kopra putih |
Spesifikasi Mesin Pengering Kopra Putih - Oven Pengering Kopra Putih
Mesin Pengering Kopra Kapasitas : 150-180 kg/proses
- Dimensi : 250 x 100 x 90 cm
- Material dinding : Plat Stainless Steel
- Material tungku : Besi
- Material alas bahan : Stainless Steel
- Material rangka : Siku besi Dan Sthal besi
- Sistem pengeringan : Box Dryer
- Daya : 800 watt
- Pemanas : LPG
- Kipas aksial
Mesin Pengering Kopra Kapasitas : 400-500 kg/proses
- Dimensi : 350 x 120 x 90 cm
- Material dinding : Plat Stainless Steel
- Material tungku : Besi
- Material alas bahan : Stainless Steel
- Material rangka : Siku besi Dan Sthal besi
- Sistem pengeringan : Box Dryer
- Daya : 800 watt
- Pemanas : LPG Kipas aksial
Video Mesin Pengering Kopra - Oven Pengering Kopra
____________________________________________________________________________________________
Proses Pemrosesan Kopra Jadi Minyak Kelapa dengan Langkah Kering
Pembuatan minyak kelapa ini dapat kita kerjakan dengan dua langkah, yakni langkah kering serta langkah basah. Langkah kering kita kerjakan lewat pembuatan kopra, seterusnya kita pres sampai minyaknya keluar. Sedang untuk pembuatan minyak kelapa lewat cara basah ini ada cara-cara, diantaranya langkah pemanasan (tradisionil), langkah fermentasi, serta langkah pancingan. Saya jelasin dengan singkat ya, jadi pembuatan langkah basah yang umumnya dikerjakan itu ada langkah pemanasan (tradisionil) lewat pengkisatan santan di atas api, jadi kelak airnya akan menguap serta tinggal minyak dan proteinnya yang masih ada. Nah sebab triknya yang memang masih tradisionil, jadi waktu yang diperlukan untuk dapat membuahkan minyak kelapa itu lumayan lama, seputar 3-4 jam, jadi peluang pergantian volume minyak kelapanya semakin besar. Pergantian volume ini karena dampak suhu serta lama pemanasan pada karakter minyak kelapanya tersebut. manfaat minyak kelapa
Tetapi yang ingin saya ulas di artikel ini ialah pemrosesan minyak kelapa lewat cara kering (press). Jadi hasil pembuatan minyak kelapa langkah kering atau press ini ialah minyak kelapa mode “klentik” yang punyai harga tambah tinggi dibanding minyak kelapa sawit loh. Jika kita cek dipasaran ya, harga minyak kelapa tersebut per liternya sekitar Rp 13.000, nah jika minyak sawit itu harga per liternya seputar Rp 8.500. Pembuatan minyak kelapa ini punyai kelebihan dari langkah basah, yakni prosedurnya yang bertambah cepat. Diluar itu, alat serta mesin yang dipakai juga saat ini telah tersedia banyak di market seperti mesin pengering kopra, mesin pres minyak kelapa, dan lain-lain.
Seperti yang telah kita tahu, kopra itu ialah daging buah kelapa (endosperm) yang telah dikeringkan. Nah proses pembuatan kopra sendiri dapat dikerjakan dengan cara-cara, yakni seperti berikut:
- Pengeringan dengan cahaya matahari langsung (sun drying)
- Pengeringan lewat cara pengarangan atau pengasapan di atas api (smoke drying)
- Pengeringan lewat cara pemanasan tidak langsung (indirect drying)
- Pengeringan dengan memakai solar sistem (tenaga panas matahari)
Jika dalam kehidupan seharian, tiga langkah pertama di atas itu terkadang digabungkan oleh beberapa petani kelapa, tetapi ya kandungan air kopra yang dibuat terkadang berlainan. Nah untuk dapat memperoleh kopra yang berkualitas baik, pengeringan kopranya itu semestinya kita kerjakan dengan setahap, yakni seperti berikut:
Kandungan air buah kelapa fresh yang sekitar di antara 50-55% pada periode 24% pertama kita turunkan jadi 35%
Pada periode 24 ke-2 kita turunkan dari 35% jadi 20%
Pada periode 24 jam tersebut kita turunkan sampai 5%
Pemrosesan Minyak Kelapa dengan Cara Kering
1.) Langkah Pres
Langkah pres ini kita kerjakan dengan memakai daging buah kelapa yang telah kering (kopra). Ya walau proses ini dapat kita kerjakan secara cepat, tetapi paling tidak kita perlu investasi yang cukup besar untuk pembelian alat serta mesinnya. Oke, jadi semacam ini pemrosesan minyak kelapa lewat cara pres:
Langkah awal yang perlu kita kerjakan ialah mencacah kopranya terlebih dulu dengan memakai mesin pencacah, lalu kita haluskan jadi serbuk atau parutan kasar.
Sesudah kita pres sampai keluarkan minyak. Kelak sesudah di pres kan pasti tersisa ampas, nah ampasnya itu sebenarnya masih memiliki kandungan minyak, karena itu janganlah langsung kita buang, tetapi kita giling sampai halus, lalu kita panasi serta dipres untuk keluarkan minyaknya.
Minyak yang telah terkumpul kita endapkan serta kita saring.
Minyak hasil penyaringan barusan harus kita olah terlebih dulu, seperti berikut:
Menambahkan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi serta hilangkan asam lemak bebas yang terdapat di minyaknya.
Menambahkan bahan penyerap warna, umumnya sich memakai arang aktif atau bentonit agar dapat membuahkan minyak yang jernih serta bening.
Pengaliran uap air panas ke minyak untuk proses penguapan dan untuk hilangkan senyawa-senyawa yang menyababkan minyaknya jadi berbau tengik. Langkah paling akhir itu, minyak yang telah jernih, bersih, serta tidak bau dapat kita kemas di kotak kaleng, botol plastik, atau botol kaca.
2.) Langkah Ekstraksi Pelarut
Langkah yang ke-2 ini dapat kita kerjakan dengan memakai cairan pelarut yang dapat meleburkan minyak, jadi minyaknya itu dapat kita mengambil sesudah lewat tahapan-tahapan. Pelarut yang kita pakai ini bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak punyai hubungan dengan kimia dengan minyak, serta residunya tidak beracun. Ya walau langkah berikut jika saya katakan sich lumayan sederhana, tetapi jarang-jarang dipakai sebab biayanya yang relatif mahal. Tetapi ya tidak kelirunya jika kita ingin coba. Oke, di bawah ini langkah memproses minyak kelapa dengan ekstraksi pelarut:
Langkah awal yang perlu kita kerjakan itu masih sama, yakni dengan mencacah kopra serta melembutkannya jadi serbuk atau parutan.
Seterusnya serbuk kopra itu kita letakkan pada ruangan ekstraksi, sedang pelarut pada ruangan penguapan. Lalu pelarut kita panasi sampai menguap. Nah uap pelarut itu barusan kelak akan naik ke ruangan kondensasi. Kondensat atau uap pelarut yang mencair akan mengalir ke ruangan ekstraksi serta meleburkan lemak serbuk / parutan kopra. Jika ruangan ekstraksinya itu telah penuh dengan pelart, kelak pelarut yang memiliki kandungan minyak akan mengalir / jatuh dengan sendirinya ke arah ruangan penguapan sebelumnya.
Di ruangan penguapan, pelarut yang memiliki kandungan minyak barusan akan menguap, nah sedang minyaknya masih ada di ruangan penguapan. Proses ini akan berjalan dengan terus-terusan sepanjang 3 jam. Jadi ya tinggal kita nantikan saja.
Pelarut yang memiliki kandungan minyak diuapkan. Uap yang terkondensasi pada kondensat tidak akan dikembalikan ke ruangan penguapan, tetapi akan disalurkan ke tempat penampungan pelarut. Pelarut ini dapat kita pakai untuk ekstraksi. Intinya proses penguapan ini kita kerjakan sampai direncanakan tidak ada residu pelarut pada minyaknya.
Langkah yang paling akhir itu minyaknya dapat kita olah seperti netralisasi, pemutihan, serta penghapusan berbau.
Oke, jadi kira-kira semacam itu proses pemrosesan kopra kelapa jadi minyak lewat cara kering yang dapat kita kerjakan. Mudah-mudahan ini dapat jadi rujukan buat rekan-rekan sekaligus jika ingin membuat serta produksi minyak kopra kelapa sendiri. Selamat coba serta terima kasih.
kami siap melayani pengiriman mesin ke seluruh Indonesia. daerah tersebut diantara:
Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Subulussalam Binjai Gunungsitoli Medan Padang Sidempuan Pematangsiantar Sibolga Tanjungbalai Tebing Tinggi Bengkulu Jambi Sungaipenuh Dumai Pekanbaru Bukittinggi Padang Padang Panjang Pariaman Payakumbuh Sawahlunto Solok Lubuklinggau Pagar Alam Palembang Prabumulih Bandar Lampung Metro Pangkalpinang Batam Tanjungpinang Jawa Bandung Banjar Batu Bekasi Blitar Bogor Cilegon Cimahi Cirebon Depok Jakarta Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Barat Kediri Madiun Magelang Malang Mojokerto Pasuruan Pekalongan Probolinggo Salatiga Semarang Serang Sukabumi Surabaya Surakarta Tasikmalaya Tangerang Tangerang Selatan Tegal Yogyakarta Kalimantan Pontianak Singkawang Banjarbaru Banjarmasin Palangka Raya Balikpapan Bontang Samarinda Tarakan Nusa Tenggara Denpasar Bima Mataram Kupang Sulawesi Gorontalo Makassar Palopo Parepare Baubau Kendari Palu Bitung Kotamobagu Manado Tomohon Maluku Ambon Tual Ternate Tidore Kepulauan Papua Jayapura Sorong, Bangka Belitung
No comments